Sekolah di Era New Normal, Ini 5 Persiapan yang Perlu Orangtua Lakukan
By : Sindhi Aderianti on 17 Juni, 2020
Hidup berdampingan dengan Covid-19 kini menjadi realita yang mau tak mau harus dihadapi oleh masyarakat Indonesia. Keputusan ini terpaksa menjadi plihan terakhir di kala kasus positif virus corona tak kunjung menurun, sementara ekonomi nasional sendiri tetap harus bangkit.
Sejak PSBB transisi menuju new normal diberlakukan, hampir semua aktivitas mulai berjalan seperti biasa. Para karyawan sudah bekerja dari kantor lagi, serta mal dan pusat perbelanjaan kembali dibuka. Hanya saja untuk sekolah dan kuliah, kegiatan belajar-mengajarnya masih dilakukan secara online dari rumah.
Lantas, mungkinkah anak-anak kembali sekolah di era new normal yang notabene hampir semua kota masih belum terbebas sedikit pun dari pandemi Covid-19?
Skema Belajar-Mengajar Saat Pandemi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) kini tengah berancang-ancang membuka kembali aktivitas sekolah di tengah pandemi Covid-19 mulai Juli atau awal tahun ajaran baru 2020/2021. Rencananya, sekolah akan dibuka secara bertahap. Mulai dari tingkat SMP-SMA sederajat, disusul oleh tingkat SD-sederajat dua bulan kemudian, dan tingkat PAUD-sederajat empat bulan setelahnya.
Skema kegiatan belajar-mengajar pun telah disusun selama penerapan new normal ini. Menurut Mendikbud Nadiem Makarim, hanya sekolah di zona hijau saja yang diperbolehkan menggelar kegiatan belajar-mengajar tatap muka, itu pun dengan protokol kesehatan yang ketat.
Melansir Kumparan, hanya ada sekitar 6 persen saja peserta didik yang berada di daerah zona hijau. Sedangkan 94 persen lainnya tersebar di zona merah, oranye, dan kuning. Jika ternyata daerah tersebut berubah statusnya menjadi zona kuning, oranye, atau merah, kegiatan belajar-mengajar tatap muka harus dihentikan.
Seperti bekerja, kegiatan belajar-mengajar secara tatap muka pastinya tak mungkin ditinggalkan terlalu lama. Mau tak mau agar kembali aktif dan produktif, anak-anak harus kembali ke sekolah. Bahkan hal ini bisa saja mempengaruhi prestasi mereka, mengingat tak semua lingkungan rumah bisa dikatakan kondusif untuk homeschooling.
Lalu, bagaimana cara sebaiknya orang tua bersikap agar anak bisa menjalani kehidupan new normal di sekolah, sekaligus terhindar dari paparan virus corona? Merangkum berbagai sumber, berikut 5 tips aman sekolah di tengah pandemi yang bisa diterapkan para orangtua kepada anak:
Mewabahnya virus corona ini tentu akan membawa dampak kurang mengenakkan bagi kehidupan anak, apalagi saat akan masuk sekolah di era new normal. Sebelum itu, orang tua perlu memberi pengertian lagi kepada anak tentang bahaya virus corona. Pemahaman yang baik tentu tak akan membuat anak takut, tetapi lebih waspada dengan lingkungan yang baru. Kita bisa memberikan edukasi kepada anak tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan jika masuk sekolah selama pandemi virus corona masih berlangsung.
Sumber : cekaja.com
Lantas, mungkinkah anak-anak kembali sekolah di era new normal yang notabene hampir semua kota masih belum terbebas sedikit pun dari pandemi Covid-19?
Skema Belajar-Mengajar Saat Pandemi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) kini tengah berancang-ancang membuka kembali aktivitas sekolah di tengah pandemi Covid-19 mulai Juli atau awal tahun ajaran baru 2020/2021. Rencananya, sekolah akan dibuka secara bertahap. Mulai dari tingkat SMP-SMA sederajat, disusul oleh tingkat SD-sederajat dua bulan kemudian, dan tingkat PAUD-sederajat empat bulan setelahnya.
Skema kegiatan belajar-mengajar pun telah disusun selama penerapan new normal ini. Menurut Mendikbud Nadiem Makarim, hanya sekolah di zona hijau saja yang diperbolehkan menggelar kegiatan belajar-mengajar tatap muka, itu pun dengan protokol kesehatan yang ketat.
Melansir Kumparan, hanya ada sekitar 6 persen saja peserta didik yang berada di daerah zona hijau. Sedangkan 94 persen lainnya tersebar di zona merah, oranye, dan kuning. Jika ternyata daerah tersebut berubah statusnya menjadi zona kuning, oranye, atau merah, kegiatan belajar-mengajar tatap muka harus dihentikan.
5 Tips Aman Kembali ke Sekolah di Era New Normal
Seperti bekerja, kegiatan belajar-mengajar secara tatap muka pastinya tak mungkin ditinggalkan terlalu lama. Mau tak mau agar kembali aktif dan produktif, anak-anak harus kembali ke sekolah. Bahkan hal ini bisa saja mempengaruhi prestasi mereka, mengingat tak semua lingkungan rumah bisa dikatakan kondusif untuk homeschooling.
Lalu, bagaimana cara sebaiknya orang tua bersikap agar anak bisa menjalani kehidupan new normal di sekolah, sekaligus terhindar dari paparan virus corona? Merangkum berbagai sumber, berikut 5 tips aman sekolah di tengah pandemi yang bisa diterapkan para orangtua kepada anak:
1. Beri gambaran seperti apa era new normal
Pertama, beri gambaran seperti apa era new normal. New normal adalah kondisi dimana aktivitas tetap berlangsung seperti biasa termasuk sekolah, namun bukan berarti virus corona sudah mereda. Orangtua perlu memberi gambaran ini kepada anak supaya mereka tetap waspada ketika nantinya kembali ke sekolah. Selain itu bagi anak yang akan memasuki jenjang pendidikan baru, beri juga gambaran mengenai lingkungan barunya tersebut. Semisal dari SD ke SMP, hal apa saja yang membedakan? Kalau dari segi mata pelajaran, ada beberapa tambahan baru seperti Fisika atau Ekonomi. Yakinkan pula sang buah hati kalau mereka dapat menyesuaikan diri dan menjalani semuanya dengan lancar.
2. Ingatkan lagi bahaya virus corona
Mewabahnya virus corona ini tentu akan membawa dampak kurang mengenakkan bagi kehidupan anak, apalagi saat akan masuk sekolah di era new normal. Sebelum itu, orang tua perlu memberi pengertian lagi kepada anak tentang bahaya virus corona. Pemahaman yang baik tentu tak akan membuat anak takut, tetapi lebih waspada dengan lingkungan yang baru. Kita bisa memberikan edukasi kepada anak tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan jika masuk sekolah selama pandemi virus corona masih berlangsung.
3. Ajari dan biasakan anak dengan protokol kesehatan
Tahun ajaran baru kali ini amat berbeda dari sebelumnya. Anak diharuskan kembali ke sekolah meskipun pandemi belum juga berakhir. Dengan kondisi tersebut, tentunya orang tua harus membiasakan anak dengan protokol kesehatan sekalipun daerahnya termasuk zona hijau. Nah, protokol kesehatan yang harus ditaati selama di sekolah antara lain:
- Memakai masker kain.
- Selalu membawa hand sanitizer di saku seragam agar tidak terlupa.
- Rajin mencuci tangan dengan sabun yang disediakan di lingkungan sekolah.
- Menjaga jarak dengan teman saat di sekolah.
- Bawakan anak bekal atau jajanan dari rumah agar lebih higienis.
- Hindari bersalaman dengan semua warga sekolah.
- Menjauhi kontak dengan orang di lingkungan sekolah yang terlihat sakit.
- Tidak sharing atau berbagi makanan dan minuman dengan teman.
4. Latih kedisiplinannya
Belajar di rumah selama membuat anak cukup sulit beradaptasi dengan rutinitas sekolah jika tahun ajaran baru sudah tiba. Hal ini menjadi tugas orang tua untuk membekali anaknya agar lebih disiplin, serta tidak merasa canggung untuk memasuki lingkungan barunya. Anak-anak harus kembali disiplin membiasakan diri untuk menata ulang kehidupannya seperti biasa. Disiplin yang dilakukan bisa dimulai dari tidur tidak terlalu larut malam, bangun pagi, sarapan pagi, menyiapkan keperluan sekolah, dan lain sebagainya.
5. Tak perlu cemas berlebih
Kecemasan yang berlebih hanya akan menumbuhkan sikap overprotective kepada sang buah hati. Wajar memang perasaan cemas tumbuh saat harus melepas anak di lingkungan baru, ditambah lagi masih dalam kondisi pandemi seperti sekarang. Namun, kita juga perlu memikirkan dampaknya terhadap anak. Selain membuat anak tidak nyaman, ia pun nantinya akan merasa tak percaya diri dan ikut cemas karena terpengaruhi sikap orangtuanya. Maka itu, hindari kecemasan berlebih karena bukannya jadi solusi, tapi justru akan memperkeruh keadaan.
Seperti itulah kira-kira persiapan yang harus dilakukan ketika anak masuk sekolah di era new normal. Jika orangtua sudah memberikan edukasi yang cukup tentang bagaimana cara menghadapi lingkungan baru selama masa pandemi ini, setelahnya cukup percayakan semua yang sudah diajarkan kepada sang anak. Selain itu, jalin pula komunikasi sebaik mungkin dengan penanggung jawab di sekolah, seperti wali kelas untuk memantau kondisi lingkungan sekitarnya.
Lengkapi perlindungan untuk sang buah hari dengan Asuransi Kesehatan Cigna. Cigna Family Care menjadi fitur paling cocok untukmu karena menawarkan perlindungan lima anggota keluarga inti. Rasakan berbagai manfaat perawatan kesehatannya, apply sekarang juga melalui CekAja.com. Yuk, sedia payung sebelum hujan agar belajar lebih nyaman, anak pun kembali berprestasi di sekolah!
Sumber : cekaja.com
Tags :